Wabil Walidaini Ihsana Artinya

Wabil Walidaini Ihsana Artinya – Eksplorasi Makna Mendalam

Diposting pada

Hasiltani.id – Wabil Walidaini Ihsana Artinya – Eksplorasi Makna Mendalam. Pada setiap ajaran agama, termasuk dalam Islam, perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua memiliki nilai yang sangat tinggi.

Konsep ini ditegaskan dalam frase “Wabil Walidaini Ihsana,” yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “berbuat baik kepada kedua orang tua.”

Dalam konteks keagamaan, frase ini bukan hanya sekadar seruan moral, tetapi juga merupakan suatu bentuk ketaatan kepada Allah.

Artikel ini akan membahas dan menggali makna mendalam dari Wabil Walidaini Ihsana Artinya dala islam, menyelami perintah dan anjuran dalam agama Islam yang menuntun umatnya untuk menjaga hubungan yang baik dan penuh kasih sayang terhadap kedua orang tua.

Mari kita eksplorasi makna, tafsir, dan pentingnya konsep ini dalam membentuk moralitas dan spiritualitas umat Muslim.

Tulisan Wabil Walidaini Ihsana

Sebelum membahas mengenai Wabil Walidaini Ihsana Artinya, Hasiltani akan membahas mengenai tulisan dari Wabil Walidaini Ihsana.

Penulisan dengan penuh perhatian terhadap kewabilan kepada kedua orang tua memiliki dua cara yang berbeda:

1. Penulisan Tanpa Harakat (Arab Gundul):

Contoh penulisan arab gundul dari ungkapan “wabil walidaini ihsana”: وبالوالدين احسانا.

2. Penulisan Berharakat:

Untuk memulai penulisan berharakat, kita harus memahami i’robnya terlebih dahulu. Wawu huruf athof digunakan untuk penulisan harakat dan memiliki penulisan khusus yaitu وَ.

“Bil walidaini” memiliki arti kedua orang tua, di mana “walidaini” merupakan isim tatsniyah. Ketika berada di dalam jar (kasus) karena kemasukan huruf ba’ huruf jar, penulisannya menjadi بِالْوَالِدَيْنِ.

“Ihsanan” adalah masdar dari fiil madhi tsulasi mazid biharfin ahsana. Oleh karena itu, masdar ini ditemukan dari akar kata “ihsana”.

Baca Juga :  Contoh Isim Isyarah Beserta Artinya

Sebagai hasilnya, penulisan yang benar dari ungkapan “wabil walidaini ihsana” dengan harakat adalah: وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا.

Wabil Walidaini Ihsana Artinya?

Ihsan, dalam konteks bahasa, memiliki makna berbuat baik. Imam Baidhowi menafsirkan kata ihsan pada surat An-nahl ayat 90 sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, baik dalam segi kuantitas seperti ibadah sunnah maupun dalam berbagai ragamnya.

Sementara itu, Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakan bahwa ihsan mencakup kebaikan dalam substansi, baik yang berkaitan dengan keyakinan (aqidah), ibadah, maupun hal-hal lainnya, sebagaimana kebaikan seorang Muslim terhadap sesama.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang termuat dalam kitab Arbain Nawawi dan membahas tentang kesatuan iman dan Islam, konsep ihsan dijelaskan sebagai menyembah Allah seolah-olah kita melihat-Nya.

Jika kita tidak mampu melihat-Nya, kita harus menyembah-Nya dengan keyakinan bahwa Allah tetap mengawasi kita.

Dengan demikian, terdapat berbagai pandangan mengenai makna kata ihsan. Secara harfiah, jika kita merinci makna dari frasa “وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا” (wabil walidaini ihsana), hal ini dapat diartikan sebagai sebuah seruan untuk berbuat baik kepada kedua orang tua.

Dalam Al-Quran, terdapat empat surat yang mengandung kalimat “wabil walidaini ihsana,” yaitu:

Surat Al-Baqarah ayat 83

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ ٨٣

Artinya:

(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur kata yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkari perjanjian itu), kecuali sebagian kecil di antaramu, dan kamu masih tetap menjadi pembangkang.

Surat Al-An’am ayat 151

۞ قُلْ تَعَالَوْا اَتْلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمْ عَلَيْكُمْ اَلَّا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًاۚ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ مِّنْ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَاِيَّاهُمْ ۚوَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ ١٥١

Baca Juga :  Definisi dan Contoh Huruf Jazm

Artinya:

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Marilah ke mari! Aku akan membacakan apa yang diharamkan oleh Tuhan kepadamu, yaitu janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, dan janganlah membunuh anak-anakmu karena kemiskinan. Tuhanmu berfirman, ‘Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.’ Janganlah pula kamu mendekati perbuatan keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu dapat memahami.

Surat An-Nisa ayat 36

۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ ٣٦

Artinya:

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan apapun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan sangat membanggakan diri.

Surat Al-Isra ayat 23

۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ٢٣

(waqodo robbuka alla ta’budu illa iyyahu wabil walidaini ihsana, imma yablughonna ‘indakal kibara ahaduhuma au kilahuma fala taqul lahuma uffin wala tanhar huma waqul lahuma qoula karima)

Artinya:

Tuhanmu telah menyuruhmu agar tidak menyembah selain-Nya dan menganjurkan agar berbuat baik kepada kedua orang tua. Jika salah satu atau kedua orang tua mencapai usia tua dalam pemeliharaanmu, maka janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan kasar dan jangan membentak keduanya. Sebaliknya, sampaikanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Baca Juga :  Mendalami  Sami'na Wa Atho'na Ghufronaka Artinya

Kesimpulan dan makna dari surat Al-Isra ayat 23 adalah sebuah perintah untuk tidak menyekutukan Allah dan juga untuk berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama jika mereka sudah berusia lanjut.

Dalam konteks ini, disarankan agar tidak menggunakan kata-kata kasar, tidak membentak orang tua, dan selalu bertutur kata dengan baik terhadap mereka.

Tindakan-tindakan tersebut, seperti tidak berkata kasar kepada kedua orang tua, tidak membentak mereka, dan berbicara dengan kata-kata yang baik, termasuk dalam kategori birrul walidain (berbuat baik kepada kedua orang tua).

Selain hal-hal tersebut, salah satu cara untuk berbakti kepada orang tua adalah dengan selalu mendoakan kebaikan untuk mereka. Sebagai contoh, doa yang dapat dibaca untuk kedua orang tua adalah “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayani saghira.”

Penutup

Demikianlah informasi dari Hasiltani.id tentang Wabil Walidaini Ihsana Artinya.

Dalam keseharian kita, seringkali kita diingatkan untuk menjalani hidup dengan penuh kebaikan, khususnya dalam hubungan dengan kedua orang tua.

Frase “Wabil Walidaini Ihsana” tidak hanya sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah panggilan untuk membangun fondasi kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berpegang teguh pada makna “berbuat baik kepada kedua orang tua,” kita membangun jembatan kasih sayang, ketaatan, dan penghormatan.

Ini bukan hanya sebuah perintah, melainkan sebuah nilai yang menciptakan harmoni dalam keluarga dan mengukir kesucian dalam ibadah kepada Allah.

Mari kita terus merenung dan mengaplikasikan makna mendalam dari “Wabil Walidaini Ihsana” dalam setiap langkah hidup kita.

Sebab, dalam kebaikan kepada kedua orang tua, terbentuklah pondasi moralitas dan spiritualitas yang kokoh, mengantarkan kita pada ridha Allah dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Terimakasih telah membaca artikel Wabil Walidaini Ihsana Artinya ini, semoga informasi mengenai Wabil Walidaini Ihsana Artinya ini bermanfaat untuk Sobat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *